Ibu menyusui sebetulnya diperbolehkan untuk tidak berpuasa, tetapi jika tetap ingin berpuasa pun boleh saja selama kondisi Ibu dan bayi sehat. Yang penting perhatikan asupan makanan agar produksi ASI tetap terjaga dan kebutuhan zat gizi si Kecil tetap terpenuhi.
Sebagai seorang muslim yang taat dan seorang ibu yang mengasihi dan mendahulukan kepentingan anaknya, Ibu menyusui tentu ingin tetap dapat menjalankan ibadah puasa tanpa mengabaikan hak si Kecil untuk mendapatkan ASI sebagai makanan terbaiknya yang utama. Kami memiliki beberapa tips yang bisa membantu Ibu tetap dapat menyusui si Kecil ketika Ibu menjalankan ibadah puasa :
Asupan energi dan zat gizi
Meskipun jadwal makan berubah, kebutuhan energi dan zat gizi harus tetap terpenuhi dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
Ibu menyusui memerlukan tambahan asupan harian sebanyak :
• Energi : 330 kal (6 bulan pertama), 400 kal (6 bulan kedua)
• Protein : 20 gr
• Lemak : 11 gr (6 bulan pertama), 13 gr (6 bulan kedua)
• Karbohidrat : 45 gr (6 bulan pertama), 55 gr (6 bulan kedua)
• Serat : 5 gr (6 bulan pertama), 6 gr (6 bulan kedua)
dari kebutuhan dasar sesuai kelompok umur.
Jadi selama bulan puasa, Ibu tetap makan 3 kali sehari, yaitu saat berbuka, setelah tarawih dan saat sahur.
Asupan cairan
Tetap minum air sebanyak 2 liter/hari. Segelas susu setiap sahur dan menjelang tidur bisa membantu melengkapi kebutuhan cairan serta mencegah anemia pada ibu menyusui. Saat berbuka, awali dengan minuman hangat untuk membantu merangsang produksi ASI.
Cukup istirahat
Selesai menyusui, Ibu mungkin akan merasa haus dan lemas. Beristirahatlah sejenak, tenangkan pikiran, senantiasa berpikir positif agar produksi ASI tetap lancar. Tetaplah susui si Kecil karena semakin rajin menyusui, produksi ASI akan semakin lancar.
Ibu bekerja
Jika sebelumnya Ibu terbiasa memerah ASI di tempat bekerja, tetap lakukan selama bulan puasa. Ingat bahwa semakin banyak ASI yang diperah, semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Menghentikan kegiatan memerah ASI bisa mempengaruhi produksi ASI.
Jika si Kecil masih berusia kurang dari 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan selain ASI. Tetapi selama si Kecil terlihat nyaman, kebutuhan zat gizinya terpenuhi, serta berat badan dan tinggi badannya bertambah sesuai dengan usianya, Ibu boleh saja berpuasa. Bila Ibu masih kurang yakin, konsultasikan hal ini dengan dokter.