Bu, pernahkah Ibu mengalami masa di mana si Kecil sulit sekali diajak ke sekolah sampai ia hampir selalu datang telat? Jika iya, itu tandanya Ibu tak sendiri. Dulu sewaktu ia berusia lima tahun, saya juga mengalami hal yang serupa sampai akhirnya saya melakukan konsultasi masalah anak dengan gurunya. Awalnya, saya sempat berpikir bahwa sikap yang ditunjukkan oleh si Kecil ini disebabkan oleh lingkungan sekolah yang tak membuatnya nyaman, seperti ia tak begitu akur dengan teman-temannya
Namun, setelah mengobrol dengan gurunya, saya baru tahu bahwa ini merupakan masalah mengatur waktu untuk si Kecil. Di usia 3-6 tahun, ia memang belum benar-benar memahami pentingnya disiplin waktu. Itulah sebabnya, si Kecil tak mengerti bahwa telat datang ke sekolah memiliki sejumlah konsekuensi
Alih-alih memarahi si Kecil karena tak tepat waktu, ada baiknya Ibu memberikan penjelasan kepadanya bahwa tindakan yang dilakukan olehnya ini tak hanya berdampak bagi dirinya sendiri namun juga kepada orang lain, misalnya ketika ia terlambat bangun, Ayah juga bisa terlambat bekerja. Nah, saat melakukan konsultasi masalah anak usia 5 tahun di sekolahnya, saya juga mendapatkan beberapa masukan untuk melatih si Kecil agar lebih disiplin soal waktu, yaitu:
- Membuat tabel waktu
Sebagai salah satu cara mengajarkan si Kecil agar tepat waktu, saya dulu membuatkan ia tabel waktu. Isinya kurang lebih seperti ini, Bu:
06.00 |
Bangun pagi |
06.30 |
Mandi pagi |
07.00 |
Sarapan |
07.30 |
Berangkat ke sekolah |
08.00-11.00 |
Sekolah |
12.00 |
Makan siang |
12.30 |
Tidur siang |
14.30 |
Mengerjakan PR |
15.30 |
Mandi sore |
16.00 – 18.00 |
Nonton TV/main di luar |
18.30 |
Makan malam |
19.00 |
Main dengan Ayah dan Ibu |
20.00 |
Tidur |
Tabel di atas merupakan jadwal yang saya susun berdasarkan aktivitas sehari-hari di rumah. Jika Ibu ingin membuat tabel waktu untuk si Kecil, sebaiknya sesuaikan kembali dengan kegiatan Ibu dan keluarga di rumah, ya. Selain itu, agenda ini juga dapat berubah apabila ia sedang mendapat tugas dari sekolah untuk membuat prakarya yang tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama dari mengerjakan PR menghitung.
Tujuan dari membuat tabel waktu ini adalah agar si Kecil dapat belajar mengatur waktu saat beraktivitas dan menjadi lebih disiplin dalam mengikutinya. Hal ini adalah salah satu masukan yang saya dapat ketika melakukan konsultasi masalah anak dengan gurunya.
2. Berikan penghargaan
Saat melakukan konsultasi masalah perkembangan anak perihal mengatur waktu si Kecil, saya dianjurkan untuk membuat papan penghargaan setiap kali ia berhasil menepati jadwal yang sudah saya tetapkan. Dulu, saya membuat papan penghargaan berupa kolom seperti kalender dengan menggunakan karton putih yang saya tempel di kamarnya. Sebagai tanda bahwa ia berhasil menepati waktu, saya menempelkan stiker bergambar bintang atau karakter favorit si Kecil di kolom hari yang sudah saya sediakan.
Misalnya, hari Senin ia berhasil bangun pagi dan tidak terlambat ke sekolah, maka saya akan menempelkan satu buah stiker. Lalu, ketika si Kecil selesai mengerjakan PR dan tidur pada waktu yang sudah saya tetapkan, saya memberikan satu buah stiker lagi di hari yang sama. Apabila ia bisa mengikuti jadwal dengan baik selama seminggu penuh, saya memberikannya hadiah, berupa jalan-jalan ke tempat yang ia suka di akhir pekan. Setelah saya praktikkan cara ini, ternyata ia bisa lebih bersemangat dan termotivasi untuk belajar tepat waktu, Bu.
Itulah dua cara yang saya dapatkan ketika melakukan konsultasi masalah anak. Pada praktiknya, si Kecil membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan peraturan yang sudah dibuat oleh Ayah dan Ibu. Jadi, jangan menyerah dan tetaplah semangat dalam mengajarkannya ya, Bu! Jika Ibu memiliki tips lain, silakan bagi dengan ibu-ibu lain di sini