Ibu pasti menanti momen si Kecil yang dapat berbicara dengan lancar, bukan? Rasanya pasti tidak sabar untuk menjadikan si Kecil teman bercerita yang menyenangkan. Berbicara memang salah satu kemampuan yang sangat penting pada anak. Tak heran jika banyak Ibu yang sudah mulai mengajarkan anak bicara sejak masih bayi. Sebab, tiga tahun pertama merupakan fondasi perkembangan otak yang dapat menentukkan kecerdasan si Kecil di masa mendatang. Coba Ibu ibaratkan otak si Kecil sebagai sebuah rumah, semakin baik fondasinya, maka akan semakin kokoh pula rumah tersebut. Oleh karena itu, tiga tahun pertama merupakan waktu paling penting untuk mengajarkan anak bicara dengan benar. Selama periode tersebut, otak si Kecil akan menangkap kata-kata dari sesuatu yang ia lihat dan dengar, serta dari latihan yang dilakukan setiap hari. Sama seperti badan yang membutuhkan nutrisi, mengajarkan anak bicara dan membaca dapat membantu perkembangan otaknya lebih optimal.
Setiap anak memang memiliki kemampuan berbicara yang berbeda, sebagian dapat berbicara lebih cepat, akan tetapi sebagiannya lagi membutuhkan waktu lebih lama untuk pandai berceloteh. Bila si Kecil terlihat kurang pandai dalam berbicara, Ibu tidak perlu khawatir, karena masih ada waktu untuk mengajarkan anak bicara setiap harinya. Peran seorang Ibu memberikan efek besar dalam mendukung dan mengembangkan kemampuan berbicara si Kecil. Biasanya, para Ibu mengajarkan anak bicara dengan cara mengobrol sambil bercanda. Namun, sebenarnya masih banyak cara mengajarkan anak bicara yang bisa Ibu lakukan lho. Bahkan, cara tersebut bisa Ibu sesuaikan dengan usia si Kecil. Penasaran seperti apa cara mengajarkan anak bicara dengan cepat dan efektif? Simak penjelasannya di artikel ini yuk!
Cara Mengajarkan Anak Bicara di Usia 1 Tahun
Saat si Kecil berusia 1 tahun, ia akan mengenali suara keluarga terdekatnya dan mulai membuat suara berceloteh seolah sedang berbicara. Si Kecil juga bisa mengulang suara yang ia dengar sebelumnya. Maka dari itu, penting bagi Ibu dan orang terdekat untuk selalu menjaga perkataan karena dapat didengar dan ditiru oleh si Kecil. Di usia ini, ada beberapa cara mengajarkan anak bicara yang bisa Ibu lakukan, antara lain:
-
Bermain dengan suara hewan
Tunjukkan si Kecil gambar hewan dan buatlah suara yang menyerupai hewan tersebut. Saat ini sudah banyak buku anak yang dilengkapi dengan teknologi visual, sehingga memudahkan Ibu saat mengajarkan anak bicara dengan mengenalkan suara hewan. Jika Ibu menggunakan gadget dibandingkan buku, pastikan untuk mengatur waktu pemakaian dengan tepat. Hal ini untuk menghindari kebiasaan si Kecil bermain secara berlebihan. Sebab, banyak pula anak-anak yang justru jadi kecanduan bermain gadget karena sejak kecil sudah terbiasa dengan hal tersebut.
-
Respon dengan ucapan
Mengajarkan anak bicara bisa dilakukan dengan cara sederhana lho, Bu. Cukup dengan memperhatikan dan merespon apa yang sedang ia ucapkan. Ketika si Kecil sedang berceloteh kepada Ibu, kemungkinan ia sedang berusaha berkomunikasi. Jadi, Ibu dapat menanggapi celotehannya itu dengan perkataan, gestur tangan, atau ekspresi wajah agar si Kecil merasa diperhatikan. Meskipun si Kecil belum paham apa yang Ibu katakan, tidak ada salahnya jika Ibu mengajak ia berbicara layaknya seperti teman ngobrol setiap harinya.
-
Ajak si Kecil membaca buku
Baca buku bisa jadi salah satu cara mengajarkan anak bicara di tahun pertama. Si Kecil mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang Ibu baca, tetapi hal tersebut akan membuat si Kecil terbiasa dengan kalimat dan suara. Pilihlah buku bergambar yang warna-warni agar ia lebih antusias. Bahkan, Ibu juga bisa menunjuk ke gambar dan bertanya “apa ini” kepada si Kecil agar memancingnya untuk bisa menjawab.
Baca juga: [9 Fungsi Asam Amino] bagi Tubuh & Sumbernya
Cara Mengajarkan Anak Bicara di Usia 2 Tahun

Saat berusia 2 tahun, si Kecil biasanya akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti “di mana Ibu?” atau berusaha menggabungkan kata-kata, seperti “ingin susu”. Itu tandanya, Ibu dan si Kecil akan melakukan percakapan yang lebih baik. Oleh karena itu, sudah waktunya bagi Ibu untuk membiasakan si Kecil menggunakan kalimat jelas dan sederhana. Berikut ini cara mengajarkan anak bicara saat berusia dua tahun:
-
Bermain Yes or No
Ajukan pertanyaan mudah dan menyenangkan yang akan membuat si Kecil berbicara dan berpikir. Ibu bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti “bisakah kucing terbang?”, “apakah ini warna merah?”, “apakah bajumu berwarna kuning?”, atau “apakah itu mainanmu?”. Pertanyaan ya atau tidak ini bisa merangsang si Kecil untuk berpikir dan menjawab. Selain itu, ajak si Kecil untuk memberikan pertanyaan kepada Ibu agar melatihnya berbicara dengan kalimat yang tepat.
-
Ajak si Kecil bernyanyi
Bagi banyak orang, bernyanyi merupakan salah satu hal yang menyenangkan untuk melepas penat. Begitu pula dengan anak kecil lho, Bu. Bernyanyi bisa jadi cara menyenangkan untuk bermain sekaligus belajar. Sebab, bernyanyi bisa jadi salah satu cara untuk mempelajari kata dan kalimat baru. Pilihlah lagu khusus anak-anak yang mudah dipahami untuk mengajarkan anak bicara.
-
Bereksplorasi lebih banyak
Cara mengajarkan anak bicara ini bisa Ibu lakukan saat di luar rumah. Ada banyak objek yang bisa Ibu jadikan sasaran untuk mengajak si Kecil berbicara. Cukup tunjuk sebuah objek dan tanyakan kepada si Kecil mengenai jenis, nama, atau warnanya. Dengan begitu, si Kecil jadi berusaha untuk menjawab dan berbicara. Jika ia masih belum mengenali objek-objek yang ada di luar rumah, sebaiknya Ibu coba memberi tahu terlebih dahulu agar ia mengetahuinya.
Cara Mengajarkan Anak Bicara di Usia 3 Tahun

Di usia ini, kemampuan berbicara si Kecil akan berkembang semakin pesat. Ia akan mampu menjawab pertanyaan yang lebih sulit. Terkadang si Kecil akan bercerita dengan imajinasinya sendiri bersama dengan mainannya. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong si Kecil bereksplorasi lebih banyak dengan membaca buku, berkomunikasi dengan orang lain, dan belajar bahasa asing. Ada beberapa cara mengajarkan anak bicara saat usianya 3 tahun, antara lain:
-
Bermain peran
Di usia ini, si Kecil cenderung memiliki dunia imajinasinya sendiri untuk mengarang cerita yang seru. Apalagi jika Ia bermain dengan mainan seperti figur superhero, profesi, atau sejenisnya. Nah, Ibu juga bisa lho ikut bermain peran bersama si Kecil, seperti menjadi dokter, astronaut, atau bajak laut. Cara ini bukan hanya membuat si Kecil lebih banyak berbicara, tetapi mengajaknya untuk berpikir kreatif untuk membuat skenario yang menyenangkan.
-
Ajak si Kecil bercerita
Cara mengajarkan anak bicara selanjutnya yaitu dengan mendorongnya untuk bercerita atau mendongeng. Saatnya Ibu minta si Kecil untuk menceritakan kisah favoritnya, lalu ajukan pertanyaan mudah untuk ia jawab. Ibu juga bisa memberikan si Kecil buku bergambar dan memintanya untuk mendongeng sesuai versi dia sendiri. Pastikan untuk selalu menanggapi dan memberikan apresiasi saat si Kecil bercerita. Ini penting agar ia merasa diperhatikan dan semakin semangat untuk menceritakan hal lainnya.
-
Ajak si Kecil bersosialisasi
Bersosialisasi dengan saudara, tetangga, atau teman seusianya bisa menjadi cara mengajarkan anak bicara juga lho. Cara ini akan menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil untuk berbicara dengan orang lain, serta belajar untuk mendengar dan menanggapi percakapan dengan baik.
Perkembangan bahasa anak berkaitan dengan tingkat kecerdasan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memenuhi asupan nutrisi seimbang bagi si Kecil. Salah satu nutrisi penting yang wajib dikonsumsi adalah asam amino esensial (9AAE). Apa itu 9AAE? Mengapa nutrisi ini penting? 9 asam amino esensial (9AAE) merupakan bentuk sederhana dari protein yang lebih mudah dicerna oleh tubuh. 9 asam amino esensial (9AAE) ini meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin. Nah. kebutuhan 9 asam amino esensial (9AAE) harus dipenuhi dalam 9 jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Pasalnya, Tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga membutuhkan asupan dari makanan yang kaya akan 9AAE. Ibu bisa mendapatkan 9AAE dari susu, telur, ikan, daging merah, daging putih, dan kacang-kacangan serta hasil olahannya. Protein hewani adalah jenis protein yang paling penting dan dibutuhkan oleh tubuh dibandingkan protein nabati. Ini karena protein nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah memiliki asam amino pembatas yang menyebabkan asam amino lainnya tidak terserap dengan baik di dalam tubuh.
Tahukah Ibu, jika kekurangan satu asam amino esensial, maka akan mengurangi fungsi optimal yang dibutuhkan oleh tubuh si Kecil lho. Sebab, asupan asam amino esensial (9AAE) berkaitan pula dengan hormon pertumbuhan. Studi dalam jurnal J Nutr. yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information membuktikkan bahwa kekurangan satu jenis 9 asam amino esensial (9AAE), maka akan menurunkan kinerja hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar 34 persen. Sementara, kekurangan semua jenis 9 asam amino esensial (9AAE) akan menurunkan hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar 50 persen.
Nah, kandungan 9 asam amino esensial (9AAE) bisa secara lengkap Ibu dapatkan dalam Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+, kandungan nutrisi di dalam susu bubuk pertumbuhan ini sudah ditingkatkan dari sebelumnya, demi mendukung potensi tumbuh kembang si Kecil. Susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ diperkaya oleh 9 nutrisi penting lain, di antaranya minyak ikan, omega 3, omega 6, zat besi, zinc, protein, kalsium, magnesium, vitamin D3, serta vitamin dan mineral lain untuk mendukung potensi si Kecil tumbuh pintar, kuat, dan tinggi. Hadir dalam tiga varian rasa, yaitu vanilla, madu, dan cokelat yang pasti disukai si Kecil. Yuk, biasakan minum susu setiap hari agar perkembangan bahasa si Kecil lebih optimal!
Oke bisa membantu