Selama ini, sindrom baby blues atau gangguan suasana hati lebih sering dialami para Ibu baru di hari ketiga sampai seminggu setelah masa persalinan. Namun, ada juga beberapa Ibu hamil yang mengaku mengalami sindrom ini. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Susu ini juga mengandung 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Jika Ibu belum mengetahui apa itu baby blues, secara umum baby blues adalah suatu kondisi psikologis yang berubah secara tiba-tiba pada wanita pasca melahirkan. 

Wanita yang baru melahirkan akan merasakan berbagai emosi pada dirinya, mulai dari bahagia, terharu, cemas, sedih, lelah, hingga gelisah. Meski begitu, ada juga beberapa wanita hamil yang ternyata mengalami sindrom baby blues. 

Lantas, apakah baby blues berbahaya? Jika tidak cepat ditangani dengan baik, postpartum depression atau depresi pasca melahirkan bisa terjadi sebagai lanjutan dari sindrom baby blues. Simak pembahasan di bawah ini sampai tuntas ya, Bu.

Mengenal Sindrom Baby Blues pada Ibu Hamil

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh BMC Public Health, Ibu hamil ternyata juga bisa mengalami baby blues atau yang disebut dengan pre-baby blues syndrome. Apakah faktor yang menyebabkan sindrom tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?

Artikel Sejenis

Penyebab Baby Blues pada Ibu Hamil

penyebab pre-baby blues - ibudanbalita

Penyebab pre-baby blues saat hamil di antaranya dipicu oleh beberapa hal berikut:

  1. Kondisi pernikahan buruk. Memiliki hubungan yang buruk dengan suami merupakan pemicu stres yang kuat pada Ibu hamil. Hal ini akan memicu kondisi baby blues saat hamil.
  2. Mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Suami yang cenderung kasar, baik secara fisik maupun verbal, dapat membuat Ibu hamil dilingkupi oleh rasa takut yang berlebih sehingga dapat memicu depresi.
  3. Tidak didukung oleh suami. Calon ayah yang kurang mendukung dan cenderung kurang perhatian kepada istrinya juga dapat menimbulkan rasa depresi yang memicu pre-baby blues.
  4. Stres karena pekerjaan. Ibu hamil yang bekerja akan memiliki tekanan dari pekerjaannya. Jika tekanan tersebut berat, maka dapat menyebabkan Ibu hamil mudah mengalami stres.
  5. Masalah hormonal. Selama hamil, para calon Ibu akan mengalami perubahan hormon estrogen dan progesteron yang meningkat kadarnya. Kenaikan hormon dapat berpengaruh pada proses kimia di otak yang kemudian memicu depresi.

Baca juga: Ayah, Yuk Cari Tahu Kenapa Perasaan Ibu Hamil Sensitif

Ciri-ciri Mengalami Pre-Baby Blues

Ibu hamil yang mengalami pre-baby blues syndrome biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Rasa cemas yang berlebihan
  2. Kesulitan untuk tidur
  3. Muncul perasaan sedih, putus asa, hampa, atau rasa bersalah
  4. Mudah marah, menangis berlebihan, atau perubahan suasana hati lainnya.
  5. Masalah berkonsentrasi, mengingat sesuatu, menalar atau mengambil keputusan.

Cara Menangani Pre-Baby Blues

Kondisi pre-baby blues syndrome tidak boleh dianggap sepele ya, Bu. Sebab, sindrom baby blues saat hamil dapat berdampak buruk terhadap kondisi psikologis serta kesehatan Ibu dan janinnya.

Berikut ini ada beberapa cara mengatasi pre-baby blues yang bisa Ibu lakukan: 

  1. Mendapatkan dukungan penuh dari pasangan dan keluarga.
  2. Istirahat cukup.
  3. Mengonsumsi makanan bernutrisi.
  4. Melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan.
  5. Menjalani gaya hidup sehat.
  6. Menjalani meditasi atau latihan pernapasan sebagai upaya belajar menenangkan diri.
  7. Banyak mencari informasi tentang kehamilan dan persalinan agar dapat mengurangi rasa cemas dan takut menghadapi persalinan.
  8. Mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT) guna meningkatkan pikiran positif.

Pada kondisi pre-baby blues dengan gejala yang cukup parah, Ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.

Mengenal Sindrom Baby Blues Setelah Melahirkan

Sindrom baby blues setelah melahirkan - ibudanbalita

Gejala Sindrom Baby Blues Setelah Melahirkan

Gejala atau ciri-ciri baby blues syndrome tidak selalu dirasakan, karena memang terkadang muncul dan terkadang hilang. Dalam beberapa contoh kasus baby blues setelah melahirkan, ada Ibu yang baru merasakan depresi setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Biasanya, Ibu yang mengalami sindrom baby blues akan menunjukkan tanda-tanda seperti di bawah ini:

  1. Daya konsentrasi menurun, sehingga sering melakukan kesalahan yang tidak disengaja
  2. Mudah merasa sedih atau bahkan menangis tanpa disertai alasan yang jelas
  3. Fisik terasa lelah dan lemas
  4. Mudah tersinggung dan tidak sabaran
  5. Tidak selera makan
  6. Sulit tidur meski bayi sudah tidur pulas.

Penyebab Sindrom Baby Blues Setelah Melahirkan

Penyebab baby blues pada wanita setelah melahirkan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:

  1. Kelelahan. Setelah proses persalinan yang melelahkan dan menguras tenaga, Ibu masih harus mengurus bayinya. Bangun di tengah malam, sering menyusui, dan kurang tidur dapat membuat fisik menjadi lelah sehingga memicu rasa stres.
  2. Perubahan bentuk tubuh secara drastis. Pada umumnya, tubuh akan mengalami perubahan bentuk secara drastis setelah melahirkan. Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri saat harus bertemu dengan orang lain.
  3. Waktu tidur tidak cukup. Saat si Kecil lahir, waktu tidur Ibu akan menjadi berkurang. Jika sering terjadi, Ibu pun bisa merasa kelelahan sampai akhirnya memicu sindrom baby blues.
  4. Menurunnya kadar hormon. Setelah melahirkan, jumlah hormon yang tadinya meningkat selama hamil perlahan akan mengalami penurun. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan sensitivitas Ibu.
  5. Proses adaptasi. Perubahan tanggung jawab yang besar sering membuat para Ibu merasa kewalahan, sehingga bisa menyebabkan mood menurun drastis yang kemudian menjadi sindrom baby blues.

Cara Mengatasi Sindrom Baby Blues

Berikut ini ada beberapa cara mengatasi baby blues yang bisa Ibu coba lakukan:

  1. Beristirahat dengan cukup. Istirahat adalah kunci untuk menjaga kewarasan Ibu yang baru memiliki bayi. Kurang tidur dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi, mood tidak stabil, imun melemah, dan beberapa masalah kesehatan lainnya.
  2. Lakukan pekerjaan rumah semampunya. Jangan memaksakan diri Ibu untuk mengerjakan semuanya sendiri, baik itu mengurus bayi maupun pekerjaan rumah. Minta bantuan Ayah atau anggota keluarga lainnya untuk membantu Ibu.
  3. Berolahraga dengan rutin. Jika Ibu sempat, cobalah untuk berolahraga. Dengan berolahraga, perhatian dan kekhawatiran Ibu akan teralihkan untuk sementara sekaligus memperbaiki suasana hati Ibu.
  4. Berbagi cerita pada orang lain. Bercerita pada orang lain bisa meringankan beban yang Ibu rasakan. Pilih orang yang tepat untuk membantu Ibu, karena tidak semua orang adalah pendengar yang baik. 
  5. Me time sejenak. Jika Ibu memiliki waktu luang walau hanya 15 menit dalam sehari, tak ada salahnya meluangkan waktu sejenak untuk bersantai dan me time. Mandi air hangat dan pijat bisa menjadi cara tepat untuk mendapatkan me time yang berkualitas.
  6. Hindari makanan atau minuman manis. Makanan dengan kandungan gula dan karbohidrat sederhana yang tinggi, seperti kue kering kemasan, roti putih, dan sirup, bisa memperparah perubahan suasana hati.

Baca juga: 5 Kandungan Nutrisi Susu Ibu Menyusui untuk Pelancar ASI

Hal yang Harus Dilakukan Suami Saat Istri Mengalami Baby Blues

hal yang harus dilakukan suami saat istri mengalami baby blues - ibudanbalita

  1. Menjaga si Kecil di malam hari
  2. Malam hari menjadi waktu yang tepat bagi Ayah untuk mendekatkan diri dengan si Kecil dan memberi kesempatan agar Ibu beristirahat. Misalnya saat si Kecil menangis, Ayah siap sedia menggendong dan menenangkannya. 

    Dengan begitu, Ibu bisa mendapatkan tidur yang cukup dan terhindar dari stres yang dapat memicu baby blues.

  3. Membantu pekerjaan rumah
  4. Ayah dan Ibu bisa membuat pembagian dan jadwal tugas untuk memastikan tidak ada pekerjaan yang terbengkalai. Mengurangi pekerjaan Ibu tentu dapat menghindari kelelahan dan membantu mencegah baby blues.

  5. Membagi tugas merawat bayi
  6. Perawatan buah hati bukanlah tanggung jawab seorang Ibu saja, lho. Ayah pun memiliki tanggung jawab yang sama besar untuk menjaga si Kecil. 

    Ayah dapat membantu pekerjaan Ibu dalam mengasuh si Kecil dengan melakukan pekerjaan ringan, seperti mengganti popok hingga memandikan bayi. Selain membantu Ibu mengurangi stres, hal ini tentunya juga dapat mempererat hubungan Ayah dengan si Kecil.

Kapan Harus ke Psikolog?

kapan harus ke dokter saat baby blues - ibudanbalita

Jika Ibu merasakan gejala atau ciri-ciri baby blues yang tidak kunjung membaik, maka segera hubungi dan konsultasikan dengan tenaga ahli, yaitu psikolog. Selain itu, Ibu perlu waspada jika disertai dengan beberapa gejala berikut:

  • Merasakan gejala baby blues setelah 2 minggu
  • Merasakan gejala depresi semakin berat dan kapan saja, bahkan berbulan-bulan setelah melahirkan
  • Mengalami kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari baik di rumah maupun di tempat kerja
  • Tidak bisa merawat diri sendiri dan si Kecil
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau si Kecil
  • Mulai merasa mendengar atau melihat sesuatu yang tidak dialami orang lain.

Jika Ibu sudah mengalami setidaknya sebagian besar dari gejala di atas, cobalah untuk segera berkonsultasi ke psikolog untuk menanganinya. 

Tips Mencegah Baby Blues Setelah Melahirkan

Tips mencegah baby blues - ibudanbalita

Sejumlah kondisi di atas sebenarnya bisa dicegah, Bu. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Ibu lakukan:

  1. Cukupi waktu tidur
  2. Tahukah Ibu? Selain faktor hormon, kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko baby blues. Oleh karena itu, sebaiknya biasakan untuk tidur minimal 8 jam sehari ya, Bu. Bila tidur malam dirasa kurang, Ibu bisa melakukan tidur siang supaya tidak merasa kelelahan.

  3. Minta bantuan Ayah dan orang terdekat
  4. Ketidaksiapan mental untuk menjadi Ibu juga menjadi faktor penyebab baby blues. Ibu dapat meminta bantuan Ayah, kerabat, atau keluarga terdekat untuk menemani Ibu saat mengasuh si Kecil di masa-masa awal pasca melahirkan.

  5. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang
  6. Meski sibuk dengan kehadiran si Kecil, namun kualitas makanan yang dikonsumsi sehari-hari tetap harus dijaga. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran segar agar membuat suasana hati Ibu lebih baik dan tidur lebih nyenyak, sehingga terhindar dari stres pasca melahirkan.

Itulah sejumlah informasi terkait sindrom baby blues. Meski sulit melewatinya, Ibu tetap harus berusaha memberikan asupan nutrisi yang paling terbaik demi tumbuh dan kembang si Kecil yang optimal.

Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!

Hal yang tak kalah penting, Ibu juga bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan si Kecil dengan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang dikembangkan berdasarkan grafik pertumbuhan WHO. Tertarik untuk mencobanya? Yuk, langsung coba sekarang.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.