Tengah sedih karena si Kecil tidak mau makan, Bu? Ya, anak susah makan dan masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan si Kecil memang wajar membuat kita sebagai orang tua khawatir. Namun, tenang, Bu. Ibu tidak sendirian!
Dulu, sewaktu si Kecil masih berusia dua tahun, saya pun sempat sedih dan bingung mengapa ia sulit sekali menyantap makanan yang sudah saya sediakan. Padahal, seperti yang kita tahu, makan secara rutin penting untuk membantu perkembangan balita. Awalnya saya mengira masalah anak sulit makan ini hanya dialami oleh saya. Namun, setelah berbincang dengan teman, saya jadi tahu bahwa mayoritas orang tua ternyata juga menghadapi masalah yang sama.
Tak ingin hal ini berlangsung terus-menerus, saya mencari tips cara menghadapi kondisi ini dari forum konsultasi masalah anak. Di dalam forum tersebut, saya menemukan beberapa cara yang disarankan oleh para orang tua dan dapat Ibu terapkan untuk mengatasi anak susah makan:
1. Kreasikan menu
Makan semestinya dapat menjadi momen menyenangkan untuk mendekatkan Ibu dengan si Kecil. Maka dari itu, jadikan momen ini lebih bermakna dengan menu makanan yang menggugah selera si Kecil. Jika si Kecil tidak menyukai makanan tertentu seperti sayuran, Ibu bisa menyiasatinya dengan membuat kreasi menu dan menjadikan sayuran dalam bentuk lain, misalnya seperti kroket atau risoles mini, Bu. Cara ini biasanya cukup jitu untuk mengatasi masalah anak susah makan sayur.
Agar trik ini lebih efektif, aktiflah mencari ide penyajian makanan yang memungkinkan Ibu memasukkan beragam jenis sayur sekaligus. Saat sayuran di atas piring berhasil membuat makanannya tampak makin menggemaskan, pelan-pelan, si Kecil tak akan lagi anti melihat sayuran yang ada dalam menu makanannya.
2. Hindari memberikan dalam porsi banyak sekaligus
Sewaktu kecil dulu, saya sebetulnya merasa kurang berkenan saat dipaksa menghabiskan makanan dalam porsi besar sekaligus. Terlebih jika makanan tersebut masih terasa asing di lidah. Sama halnya dengan kita, si Kecil pun demikian, Bu. Mereka tak akan suka bila dipaksa berkenalan dengan makanan baru dalam porsi besar sekaligus. Oleh karena itu, hindari kebiasaan memberi si Kecil makanan baru dalam jumlah banyak, ya.
3. Beritahu si Kecil bahwa pada hari itu tak ada pilihan lain
Kebanyakan orang tua biasanya akan langsung mengganti menu yang mereka sajikan sesuai permintaan si Kecil saat mengetahui ia tidak menginginkan menu yang tersaji hari itu. Apa Ibu termasuk salah satunya? Tahukah, Bu, kebiasaan ini berpotensi membentuk si Kecil menjadi pilih-pilih makanan nantinya?
Alih-alih langsung mengganti menu sesuai yang diminta si Kecil, cobalah untuk memberitahunya bahwa yang bisa ia makan hari itu hanya yang tersaji di atas meja, Ibu pun tak akan memberinya pilihan lain. Terkesan agak memaksa memang, namun cara ini perlu dilakukan untuk mengatasi anak susah makan. Berikan pengertian padanya secara perlahan dan memintanya dengan halus untuk mengonsumsi makanan yang sudah Ibu siapkan, Bu. Jika dipaksakan, hal ini mungkin berisiko membuat si Kecil menjadi trauma dan memperparah kebiasaannya dalam memilih-milih makanan.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa Ibu terapkan untuk menghadapi anak susah makan. Selamat mencoba, Bu!