anak saya laki laki sudah berumur 1 tahun 7 bulan, tapi kosakata pembicaraannya masih terbatas. meskipun ketika kami berbicara dengan dia, dia mengerti apa yang kami bicarakan, namun belum bisa menimpali dengan kata kata. apakah ada yang punya tips agar si kecil cepet ngomong?umur setahun sudah bisa jalan, dan tidak ada masalah dengan kesehatannya. makasih ya
Pak Nanang Siswanto, eh bener kan, moga-moga saya tak salah menyapa (soalnya tak ada fotonya, jadi ragu mau menyapa Bunda apa Ayah). Sebetulnya masih wajar kok kalau anak 1 tahun 7 bulan kosa katanya masih terbatas, asalkan sudah ada kata pertama yang dia ucapkan. Bagus sekali kalau dia terlihat sudah mengerti apa yang dibicarakan, termasuk juga bisa menjalankan apa yang diminta (misalnya ayo kita berdiri, atau minum susu yuk).
Ada banyak sekali tips supaya anak bisa cepat belajar bicara. Yang pertama, tentu saja dia harus memahami banyak kata. Ini bisa dicapai lewat mengajaknya mengobrol, membacakan dongeng, menceritakan apa yang sedang Anda lakukan, dll. Usahakan anak melihat benda kongkritnya agar betul-betul ’nyambung’ dengan kata-kata yang diucapkan. Katakan dengan kalimat yang jelas, dengan cara bicara seperti kita bicara pada orang dewasa lain namun dengan kata-kata yang sederhana, jangan ’baby talk’. Lebih baik Ayah katakan, ”Yuk, kita main bola di luar rumah saja, kalau di dalam, nanti gelasnya tersenggol,” daripada, ”Main boya keyua yuk, bial geyas gak kecenggol.” Boleh sesekali ’mengetes’ anak, misalnya meminta anak melakukan sesuatu, apakah dia mengerti atau tidak. Semakin banyak yang dia pahami instruksinya, artinya dia sudah semakin siap untuk bicara.
Yang kedua, setelah memahami, tentu saja dia harus mulai mencoba. Cara utamanya adalah meminta anak mengatakan sebelum ia mendapat apa yang dia mau. Misalnya kita menyembunyikan bolanya, lalu anak ingin minta, anak diminta dulu bilang ’bola’, baru kalau sudah berusaha bilang, nanti kita beri bolanya. Mungkin di awal usahanya adalah ’la’ atau ’boa’, tak apa. Nantinya kalau sudah cukup jago, anak boleh dituntut berikan kalimat lebih panjang, misalnya, ”Yah, bola dong,” atau, ”Ayah, minta tolong dong ambilkan bola yang di atas lemari itu.”
Makanan perlu dicek juga. Kalau dia sudah makan makanan padat sesuai umurnya (harusnya sekarang sudah bisa nasi dan lauk pauk keluarga, tidak ada lagi yang perlu dihaluskan), otot bicaranya sudah lebih terlatih. Latihan lain yang bisa dilakukan adalah belajar meniup balon dari air busa, meniup lilin, meniup gulungan tisu, menyedot dengan sedotan yang berliku2, dll. Ini semua untuk menstimulasi otot bicaranya.
Selamat mencoba! Nanti kalau ada hasilnya, silahkan dibagi lagi pengalamannya!
thanks ya atas tips tips nya, akan coba saya terapkan. kalau malam, kami juga mengusahakan untuk mengajak bernyanyi bersama. dan lucunya, dia juga bisa memutuskan lagu mana yang dia suka dan mana yang tidak. semoga jadi lebih baik perkembangannya
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
3 May 2013, 21:12 PM
17 December 2011, 21:49 PM
13 September 2009, 05:22 AM
Ada banyak sekali tips supaya anak bisa cepat belajar bicara. Yang pertama, tentu saja dia harus memahami banyak kata. Ini bisa dicapai lewat mengajaknya mengobrol, membacakan dongeng, menceritakan apa yang sedang Anda lakukan, dll. Usahakan anak melihat benda kongkritnya agar betul-betul ’nyambung’ dengan kata-kata yang diucapkan. Katakan dengan kalimat yang jelas, dengan cara bicara seperti kita bicara pada orang dewasa lain namun dengan kata-kata yang sederhana, jangan ’baby talk’. Lebih baik Ayah katakan, ”Yuk, kita main bola di luar rumah saja, kalau di dalam, nanti gelasnya tersenggol,” daripada, ”Main boya keyua yuk, bial geyas gak kecenggol.” Boleh sesekali ’mengetes’ anak, misalnya meminta anak melakukan sesuatu, apakah dia mengerti atau tidak. Semakin banyak yang dia pahami instruksinya, artinya dia sudah semakin siap untuk bicara.
Yang kedua, setelah memahami, tentu saja dia harus mulai mencoba. Cara utamanya adalah meminta anak mengatakan sebelum ia mendapat apa yang dia mau. Misalnya kita menyembunyikan bolanya, lalu anak ingin minta, anak diminta dulu bilang ’bola’, baru kalau sudah berusaha bilang, nanti kita beri bolanya. Mungkin di awal usahanya adalah ’la’ atau ’boa’, tak apa. Nantinya kalau sudah cukup jago, anak boleh dituntut berikan kalimat lebih panjang, misalnya, ”Yah, bola dong,” atau, ”Ayah, minta tolong dong ambilkan bola yang di atas lemari itu.”
Makanan perlu dicek juga. Kalau dia sudah makan makanan padat sesuai umurnya (harusnya sekarang sudah bisa nasi dan lauk pauk keluarga, tidak ada lagi yang perlu dihaluskan), otot bicaranya sudah lebih terlatih. Latihan lain yang bisa dilakukan adalah belajar meniup balon dari air busa, meniup lilin, meniup gulungan tisu, menyedot dengan sedotan yang berliku2, dll. Ini semua untuk menstimulasi otot bicaranya.
Selamat mencoba! Nanti kalau ada hasilnya, silahkan dibagi lagi pengalamannya!
10 September 2009, 20:07 PM
10 September 2009, 13:37 PM