Kesehatan bayi dan balita harus memperoleh perhatian serius para orangtua. Sebab, kesehatan anak turut menentukan proses tumbuh kembangnya. Bayi dan balita yang sehat lebih mampu mengembangkan potensi-potensi kecerdasannya, daripada anak yang sering sakit.

Sebagaimana diketahui, bayi dan balita sa-ngat rentan terhadap aneka penyakit. Untuk itu, perlu diberikan makanan bergizi yang tepat dan berimbang sehingga sistem kekebalan tubuhnya pun senantiasa berada dalam kondisi prima dan relatif mampu menangkal ancaman aneka bibit penyakit.

Makanan bergizi sangat penting bagi bayi dan balita. Sebab, makanan bergizi merupakan, a) sumber tenaga yang sangat diperlukan untuk aktivitas kesehariannya; b) sumber zat pembangun yang mampu membentuk dan mengganti sel¬sel tubuhnya yang rusak; c) zat pengatur segala macam metabolisme tubuh agar berjalan dengan baik.

Selain makanan bergizi, bayi pun perlu diberi imunisasi (vaksinasi), dijaga kebersihan tubuh dan kebersihan lingkungannya. Berikut ini akan dibahas satu per satu hal-hal terkait dengan kesehatan bayi.

ASI merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi. Jika Anda memutuskan memberikan ASI pada bayi Anda, sungguh hal tersebut sangat tepat dan brilian. Mengapa? Pertama, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Terlebih, susu formula kerap mengalami kenaikan harga.

Kedua, ternyata seluruh fungsi zat gizi yang dibutuhkan bayi, su-dah terdapat pada ASI. Di dalam ASI, segala zat gizi (untuk proses awal tumbuh kembang bayi) terkandung dalam komposisi yang paling tepat. Seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, kualitasnya pun tidak tertandingi oleh susu formula mana pun.

Sampai-sampai, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization), mengeluarkan maklumat tentang “ASI eksklusif”. Isi maklumat itu agar para ibu di seluruh dunia memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Departemen Kesehatan RI pun gencar mensosialisasikan program pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

Jangka waktu enam bulan pemberian ASI Eksklusif, mengingat belum sempurnanya sistem pencernaan bayi usia di bawah enam bulan.