Tak jarang calon ibu merasa khawatir, perubahan bentuk tubuhnya akan menggerus citra penarnpilannya di mata pasangan. Jangan salah. Tidak sedikit calon ayah yang menganggap bentuk tubuh istrinya yang sedang hamil justru lebih seksi.

Bahkan, penampilan yang berbeda dari biasanya justru menunjukkan sisi lain dari kecantikan sang istri yang selama ini terpendam. Begitu usia kehamilan memasuki bulan ke-S, emosi ibu hamil biasanya sudah muai stabi kembali. Kini si ibu sudah merasa nyaman dengan perubahan fisiknya.

Meskipun sesekali masih agak sensitif, namun suasana hati sudah lebih stabil. Sudah tidak marah-marah atau tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas.

Gangguan dan juga gejala "tidak enak" yang muncul selama awal kehamilan, secara perlahan-Iahan mulai berkurang, bahkan ada yang hilang sama sekali. Itu sebabnya, pada trimester kedua kehamilan ini, kebanyakan calon ibu mulai merasa bahagia dengan kehamilannya dan mulai menikmati kembali hubungannya dengan suami.

Pada rentang tiga bulan kedua ini, suami akan bernapas lega karena emosi istrinya sudan normal kembai. Sejaan dengan membaiknya hubungan antara calon ibu dan pasangan, umumnya keinginan untuk bercinta mulai timbul. Namun, kadangkadang ada juga ibu hamil yang merasa cemas untuk melakukan hubungan intim dengan pasangannya, karena takut kalau-kalau aktivitas yang dilakukannya akan "melukai" jabang bayi yang ada di dalam perutnya. Padahal, bila dilakukan secara normal, hubungan seksual tidak akan mengganggu kehamilan.

Sebaiknya dilakukan suami. Kedekatan yang mulai tercipta kembali antara Anda dan pasangan akan membawa angin segar dalam kehidupan seks Anda berdua. Tak usah segan untuk bercinta pada usia kehamilan 5 bulan ini. Tentu dengan sedikit modifikasi gaya. Sebaiknya, suami lebih lembut, romantis, sabar dan mengerti kondisi sang istri. Jika perlu, ibu hamil mengingatkan suami jangan menindih perut maupun dada.

Suami sebaiknya juga menyesuaikan diri dengan kondisi emosi ibu hamil yang kerap meledak-ledak dengan tidak membuat reaksi yang berlebihan. Jika pun emosi ibu hamil di trimester kedua ini stabil, tapi bisa jadi dia merasa sulit menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi fisik maupun psikologisnya. Akibatnya calon ibu didera krisis kepercayaan diri. Itulah alasan kenapa pengertian dan kesabaran dari suami akan besar pengaruhanya bagi kestabilan emosi ibu hamil