Tidak ada satu pun orangtua yang ingin dikaruniai anak dengan kebutuhan khusus atau lebih dikenal dengan anak cacat baik fisik maupun mental. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki masalah hidup yang melekat dalam dirinya, misalnya kesulitan belajar, mengidap beberapa penyakit, keterlambatan perkembangan motorik, alergi terhadap makanan atau bahkan gangguan kejiwaan yang serius.

Orangtua baru bisa menyadari anak-anak mereka berbeda dengan anak-anak normal lainnya adalah saat anak-anak tumbuh semakin besar. Karena anak dengan kebutuhan khusus tidak bisa dikenali sejak dia lahir. Berikut ini adalah beberapa petunjuk anak-anak dengan kebutuhan khusus agar Anda bisa memperoleh gambaran dalam menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Plus dan Minus
Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki perbedaan penanganan dengan anak-anak normal lainnya. Mulai dari mendidik, perawatan kesehatan sampai lingkungan sekitar. Anda mungkin sedikit tersisih dengan kehadiran si anak “spesial” ini dalam keluarga Anda. Namun apapun yang Anda rasakan, syukurilah anugerah dari Tuhan ini. Karena banyak sekali orangtua yang sangat mensyukuri dianugerahi anak-anak “spesial” ini. Banyak dari mereka yang menjadikan anak-anak dengan kebeutuhan khusus ini sebagai kekuatan dalam hidup mereka.

Perhatian yang Berbeda
Memberikan perhatian kepada anak-anak adalah wajib. Keberadaan anak-anak dengan kebutuhan khusus membuat perhatian Anda terhadap anak harus lebih ditingkatkan karena perhatian anak-anak dengan kebutuhan khusus berbeda dengan anak-anak normal. Penanganan anak yang menderita penyakit serius sejak lahir tentu berbeda dengan anak yang mengidap masalah kejiwaan yang berat. Begitu juga dengan anak yang mengalami masalah kepribadian dengan anak down sindrom. Sebagai orangtua, Anda perlu mempelajari apa yang mereka butuhkan sehingga tidak salah penanganan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang biasa menangani anak Anda.

Masalah Medis
Masalah medis yang terjadi pada anak-anak adalah masalah serius. Masalah anak dengan kesehatannya seperti penyakit jantung bawaan, kanker, diabetes, cacat bawaan dan lain-lainnya perlu perawatan yang panjang dan bantuan alat-alat medis yang mahal. Banyak dari orangtua dengan anak berkebutuhan khusus mengalami masalah krisis finansial dan kecemasan yang panjang. Hal ini wajar terjadi karena sebagai orangtua Anda menginginkan yang terbaik untuk anak Anda, bukan?

Masalah Perilaku
Anak-anak dengan kebutuhan khusus tidak harus selalu ditandai dengan cacatnya fisik, namun perilaku yang “spesial” yang ditunjukkan anak-anak. Misalnya, disfungsi integrasi sensorik dan sindrom touretee. Mereka memerlukan penanganan khusus baik di rumah maupun di sekolah. Jika dibiarkan anak-anak akan membuat Anda repot dengan ulahnya.

Masalah Perkembangan
Masalah perkembangan pada anak contohnya adalah autisme, down sindrom dan cacat intelektual. Mereka kerap mendapatkan perlakuan yang kurang adil dan dipandang sebelah mata oleh lingkungan. Dukungan moral Anda selaku orangtua sangat dibutuhkan dalam hidupnya. Pastikan Anda memberikan pelayanan dan perawatan bagi anak. Autisme bahkan bisa disembuhkan dengan perawatan yang benar.

Masalah Belajar
Anak dengan masalah kesulitan belajar sering disebut disleksia auditori. Orangtua senantiasa ditantang untuk memberikan pendampingan dan pendidikan yang ekstra kepada anak. Anda dituntut untuk memiliki kesabaran ekstra dalam mengajarkan anak Anda belajar. Berikan materi pelajaran yang anak Anda sukai. Misalnya dengan menggambar apa yang anak suka dan membuat prakarya dari tanah liat yang membentuk huruf atau angka agar anak belajar dengan riang dan nyaman.

Kekhawatiran Umum yang Sering Terjadi
Anak-anak dengan kebutuhan khusus memang memerlukan penanganan yang berbeda. Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus juga memiliki metpde yang berbeda dalam merawat dan mendidik anaknya. Mereka memiliki rasa khawatir terhadap masa depan anak dan mengalami masalah krisis finansial. Namun, percayalah banyak orangtua menjadi jauh lebih penyayang, lebih kuat secara emosi dan lebih bersyukur dengan memiliki anak berkebutuhan khusus.

Sumber: bayibalita.com