SALAH satu problem orangtua yang sudah bekerja yakni, menentukan pola asuh bayi, Balita atauanak usia dini dengan perasaan aman dan nyaman. Secara umum, sekarang ini orangtua berkeinginansukses mengasuh anak, tetapi juga sukses berkarir,

kata seorang alumnus La Trobe UniversityVictoria Australia.Dalam menentukan pola asuh anak usia dini orangtua harus mampu mengukur kemampuan diri.Dijelaskan, setiap orangtua pasti ingin mengasuh anak-anak dengan baik. Ketika bekerja, anak harusdengan siapa? Bersama pembantu, kakek, nenek, tetangga, dititipkan pada Tempat Penitipan Anak atau Griya Asuh Bayi-Balita? Semuanya memiliki konsekuensi dengan segala risikonya. Dalam realitas seperti ini, orangtua harus mengukur kemampuan diri, baik tenaga, pikiran juga kemampuanekonomi, kata dosen Psikologi UGM bersemangat.Hanya saja yang sering dilupakan, pola asuh anak, orangtua sering tidak berpikir pentingnyakeamanan, kenyamanan serta pengaruh sosial dan lingkungan anak. Karena orangtua lengah, tidak waspada, banyak kejadian anak dijaili sampai terjadi tindak kekerasan seksual. Mereka yang ada disekeliling kita yang selama ini dianggap baik, menyanyangi, melindungi, ternyata melukai. Kalausudah demikian, orangtua hanya bisa menyesal seumur hidup, ujarnya. Dicontohkan, pelecehanseksual pada anak menjadi trauma seumur hidup.Pola asuh anak, tentunya memiliki dampak secara psikologis, sosial bagi anak itu sendiri yangberbentuk perilaku.

Kalau perilaku itu baik, bijak, orangtua sering menerima dengan senang hati dankegembiraan. Sebaliknya, kalau perilaku itu buruk yang rugi adalah orangtua itu sendiri, anak akantumbuh tidak semestinya,

katanya. Perlu diingatkan, orangtua harus bisa mengukur kemampuan diri,serta perlunya waspada untuk hati-hati dalam menentukan pola asuh anak. Pola asuh, pada akhirnyasangat menentukan pertumbuhan anak, baik menyangkut potensi psikomotirik, sosial dan afektif sesuai perkembangan anak.Pengamatan tersebut, mengingatkan pada rekomendasi National Association for the Education of Young (Asosiasi Nasional bagi Pendidikan Anak-anak), lingkungan harus mempermudahpertumbuhan, perkembangan bayi dan balita untuk dapat bermain, belajar bersama-sama.
?
Rekomendasi itu selalu saja terngiang-ngiang. Maka ketika waktu memungkinkan, kamimerealisasikannya, bagaimana membuat lembaga yang bisa membantu orangtua, terutama memberisolusi menentukan pola asuh anak yang nyaman
?
.Keinginan yang sudah lama terpendam itu, kata Ayu, maka direalisasikan lewat GABB (Full DayChildcare). Dimana Childcare mampu menyediakan sarana, perlengkapan serta bahan permaian sesuaidan memadai.
?
Keinginan menolong anak untuk meningkatkan ketrampilan psikomotor, sosial, efeksidan bahasa anak-anak, serta memperluas pemahaman tentang dunia di sekitarnya

.Ditegaskan, pola asuh anak GAAB memang mengacu pada program percontohan yang dikembangkanJarome Kagan, Kearsley dan Zelazo di Universitas Harvard Amerika Serikat, pola asuh anak usia dinisangat ditentukan, siapa pengasuhnya. Pengasuh yang selalu tersenyum dan berbicara dengan bayidan menyediakan lingkungan childcare yang aman dengan banyak mainan merangsang anak-anak,tidak menentukan pengaruh negatif bagi perkembangan anak.