Demam Rematik adalah peradangan yang terjadi pada persendian (artritis) dan jantung (karditis), dan banyak terjadi pada anak-anak dengan usia 5-15 Tahun. Demam Rematik Pada Anak disebabkan akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Dan merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh seperti; persendian, jantung dan kulit.

Gejala ini akan meningkat anak yang mengalami status gizi yang buruk dan tinggal di rumah yang sempit dan kotor. Perbandingan terjadinya demam rematik pada infeksi streptokokus ringan yang tidak diobati adalah 1 diantara 1.000, namun pada infeksi yang lebih berat akan meningkat menjadi 3 dibanding 100.

Gejala Demam Rematik Pada Anak

Gejalanya dari infeksi ini bervariasi, tergantung pada bagian tubuh mana yang mengalami peradangan. Dan biasanya timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang. Untuk gejala utama dari Demam rematik pada anak adalah terjadi:
Nyeri persendian (artritis)
Nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
Kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
Ruam kulit (eritema marginatum)
Benjolan kecil dibawah kulit (nodul).
Gejala awal yang paling sering ditemukan pada penderita Demam Rematik adalah nyeri persendian dan demam. Satu atau beberapa persendian secara tiba-tiba menjadi nyeri baik disentuh atau tidak. Persendian tersebut juga akan terlihat merah, apabila diraba terasa hangat dan membengkak bahkan mungkin mengandung cairan.

Demam Rematik sering terjadi pada, sikut, pergelangan tangan, lutut dan pergelangan kaki. Tidak jarang artritis juga menyerang sendi bahu dan pinggul. Apabila rasa nyeri pada suatu persendian menghilang, maka akan timbul nyeri pada persendian yang lain, terutama pada anak yang aktif dan belum mendapatkan obat anti peradangan. Selain Arthritis, Demam akan timbul secara tiba-tiba dan bersamaan dan bersifat turun-naik. Arthritis dan demam tersebut biasanya berlangsung selama 2 minggu dan jarang terjadi lebih dari 1 bulan.

Penyakit Jantung Reumatik (Karditis)

Peradangan jantung sering timbul bersamaan dengan nyeri persendian dan demam pada penderita Demam Rematik. Pada awalnya, memang peradangan jantung tidak menimbulkan gejala. Namun lama kelamaan akan menimbulkan rasa nyeri pada bagian dada. Efek yang terburuk adalah terjadi Gagal Jantung, dengan Gejala; Sesak Nafas, Mual, Muntah, Nyeri lambung dan Batuk kering.

Gejala Karditis ini biasanya akan menghilang secara bertahap, dalam waktu 5 bulan. Namun apabila terjadi kerusakan parah pada katup jantung penyakit jantung rematik akan terjadi secara permanen.
Pada kasus yang ringan, anak yang menderita Jantung Reumatik tampak kaku dan akan mengalami kesulitan dalam berpakaian dan makan. Sedangkan apabila infeksi sudah terlalu parah, penderita sering melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya sendiri (memukul-mukul lengan atau tungkainya sendiri).
Setelah gejala lainnya menghilang, timbul ruam datar dengan pinggiran yang bergelombang dan tidak disertai nyeri. Ruam biasanya terjadi kurang dari 24 jam. Kadang anak juga mengalami nyeri perut yang hebat dan nafsu makan menurun.

Diagnosa Demam Rematik

Diagnosis awal oleh dokter akan mengacu berdasarkan gejala-gejala awal yang ditimbulkan. Pada pemeriksaan fisik dengan bantuan stetoskop biasanya akan terdengar bunyi jantung tambahan. Setelah itu pemeriksaan akan dilakukan dengan Tes darah, yang meliputi; Jumlah sel darah putih yang bertambah, Laju endap darah meningkat dan Antibodi terhadap streptokokus.

Pengobatan Demam Rematik

Pengobatan demam rematik bertujuan untuk; Menyembuhkan infeksi streptokokus dan pencegahan penyakit datang lagi, Mengurangi peradangan pada jantung dan persendian dan Membatasi aktivitas fisik sehingga penyakit tidak lebih parah.

Apabila terjadi infeksi streptokokus (misalnya strep throat), penderita akan diberikan antibiotik penisilin selama 10 hari. Sedangkan Kepada anak akan diberikan suntikan penisilin untuk membasmi infeksi yang tersisa.

Pemberian NSAIDs (obat anti peradangan non-steroid) dalam dosis tinggi, terutama jika telah terjadi arthritis, berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, dan Kadang perlu digunakan obat pereda nyeri yang lebih kuat (misalnya kodein).

Sedangkan untuk penderita Karditis yang berat diberikan kortikosteroid (misalnya prednison). Anak harus menjalani tirah baring atau Aktivitasnya harus dibatasi untuk menghindari stres pada sendi yang meradang. Dan apabila Jika jantung juga meradang, anak harus lebih banyak menjalani tirah baring. Hal ini dikarenakan apabila terjadi kerusakan katup jantung, maka sepanjang hidup penderita akan memiliki resiko infeksi katup (endokarditis).

Untuk mencegah infeksi, Anak-anak yang menderita demam rematik sebaiknya diberikan penisilin per-oral (melalui mulut) atau melalui suntikan bulanan Sampai usia 18 tahun. Sedangkan Anak-anak yang mengalami kerusakan katup jantung harus selalu mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani setiap jenis pembedahan, termasuk pencabutan gigi. Pencegahan Demam Rematik pada Anak dapat dilakukan dengan pemberian gizi yang baik dan pengobatan antibiotik pada setiap infeksi streptokokus.