PERUT kembung merupakan salah satu keluhan dan gejala yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter atau rumah sakit. Perut kembung ditandai oleh adanya rasa ìpenuhî pada perut akibat timbunan gas yang berlebihan di saluran pencernaan (lambung, usus halus, usus besar).

Hal ini disebabkan oleh hambatan gerakan usus atau peningkatan produksi gas di dalam usus. Mengapa demikian, biasanya akibat berkurangnya enzim pencernaan. Fungsi enzim pencernaan adalah membantu mencerna makanan (nutrisi) agar dapat diuraikan menjadi molekul yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap oleh usus kita.
Nutrisi yang tidak dicerna secara sempurna tentu tidak akan diserap dengan baik, selanjutnya masuk ke usus besar, mengalami fermentasi oleh mikroorganisme (kuman) dan menghasilkan gas yang berlebihan.

Saluran pencernaan kita (mulai dari mulut sampai ke usus halus) dapat menghasilkan berbagai enzim pencernaan. Antara lain: ptyalin, gastrin, amylase, lipase, dan protease. Enzim tersebut berperan membantu pencernaan makanan dengan cara memecah komponen nutrisi yang ada: karbohidrat, protein dan lemak. Kegiatannya bersifat otomatis. Apabila terjadi gangguan dalam proses pencernaan akan menghasilkan gas yang berlebihan. Akibatnya kita mengalami perut kembung.

Perut kembung sangat erat kaitannya dengan diare, demikian pula sebaliknya. Dan diare sendiri masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, sebab angka kesakitannya masih tinggi, yaitu 220 kejadian diare di antara 1000 penduduk setiap tahun. Artinya seperlima penduduk kita pernah mengalami diare setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi diare: gizi, makanan yang terkontaminasi, sosial ekonomi, dan lingkungan.

Diare tidak selalu karena infeksi, bisa saja disebabkan oleh bukan infeksi (sedang masuk angin, kelelahan, termakan makanan yang basi dll). Diare yang berlangsung lama dan tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan, elektrolit dan gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolis yang berat (napas ngos-ngosan, kesadaran menurun).