PASI adalah singkatan dari Pengganti Air Susu Ibu (ASI), dan umumnya berupa susu formula. PASI merupakan makanan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. PASI dapat diberikan da
lam keadaan dimana bayi harus dipisahkan dari ibunya, misalnya jika si ibu menderita sakit parah atau menular. Dalam keadaan seperti itu, bayi dapat diberikan PASI sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.

Cara untuk memberikan PASI pada bayi harus menggunakan takaran dalam pengeceran PASI yang sesuai dengan label pada kaleng atau kemasan PASI. Air yang digunakan untuk mengencerkan PASI adalah air yang sudah dimasak mendidih. Peralatan yang digunakan untuk mengencerkan dan memberikan PASI sebaiknya juga dibilas dengan air panas atau mendidih.

Selain pemberian PASI, makanan pendamping ASI lainnya sebaiknya juga diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si bayi. Namun, sebenarnya ada beberapa kelemahan akibat pemberian PASI bagi bayi, antara lain yaitu:

1. Bayi tidak memperoleh zat kekebalan yang ada pada ASI sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi

2. Ancaman kekurangan gizi apabila tidak diberikan sesuai dengan ketentuan petunjuk penggunaan pada PASI

3. Ancaman kegemukan apabila PASI diberikan secara berlebihan

4. Bayi cenderung lebih mudah terserang diare dan alergi

5. Kemungkinan pertumbuhan mulut, rahang, dan gigi yang tidak baik

6. Mengurangi ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan mental si bayi