Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, meskipun Indonesia sejak tahun 1990 telah mencapai status Universal Child Immunization (UCI) , yakni tahap di mana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80 % atau lebih, masih ada tantangan untuk mewujudkan 100% UCI desa/kelurahan pada 2014.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam cakupan imunisasi ini adalah setelah penerapan desentralisasi ada pemerintah daerah (pemda) yang tidak menempatkan imunisasi sebagai prioritas dalam alokasi anggarannya. Padahal, keberhasilan program imunisasi sangat ditentukan oleh kuatnya komitmen, dukungan biaya operasional, dan sumber daya lainnya di pemda.

Menurut Menkes, walaupun pemerintah pusat telah menyediakan vaksin, alat suntik, dukungan rantai dingin atau cold chain untuk seluruh Indonesia dan menyediakan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh puskesmas.

"Maka kami berharap ini menjadi tanggungjawab pemda setempat untuk untuk menyukseskan program imunisasi dengan demi kesehatan masyarakat di wilayah otonominya," kata Menkes pada pertemuan koordinasi dalam rangka persiapan tahun 2012 sebagai tahun intensifikasi imunisasi rutin dan kampanye imunisasi tambahan campak dan polio 2011 di 17 provinsi, di Jakarta.

Tantangan lain, kata Menkes, adalah partisipasi masyarakat masih rendah. Diduga dikarenakan masih adanya anggapan yang salah tentang efek samping imunisasi. Untuk itu diperlukan kepiawaian seluruh jajaran pemerintah dalam berkomunikasi dan meyakinkan masyarakat untuk berpartisipasi.

Menkes menjelaskan, kasus polio sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia sepanjang lima tahun terakhir ini. Tetapi upaya polio masih harus dilanjutkan untuk mewujudkan Indonesia bebas polio. Untuk kasus tetanus maternal dan neonatal telah dinyatakan mencapai tahap eliminasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) di sebagian wilayah Indonesia.

Program imunisasi berhasil menekan kesakitan dan kematian tujuh penyakit besar di Indonesia, yakni tuberkulosis, polio, campak, tetanus, pertusis, dan hepatitis B. Pembasmian penyakit ini bukan hanya menghilangkan penderitaan, kesakitan dan kematian pada manusia, tetapi juga kerugian moril dan materil.

"Meskipun begitu untuk eradikasi, eliminasi atau reduksi penyakit-penyakit ini masih diperlukan kerja keras dan cerdas," jelas Menkes.

Indonesia bersama seluruh negara anggota WHO di kawasan Asia Tenggara telah menyepakati tahun 2012 sebagai tahun Intensifikasi Imunisasi Rutin atau Intensification of Routine Immunization (IRI).

Hal ini sejalan dengan Gerakan Akselarasi Imunisasi Nasional atau GAIN UCI, yang bertujuan meningkatkan cakupan dan pemerataan pelayanan imunisasi sampai ke seluruh desa di Indonesia.