Kehamilan diawali dengan terjadinya peleburan sel sperma dengan sel telur. Peleburan sel sperma dan sel telur terjadi pada minggu pertama kehamilan. Kira-kira satu jam setelah peleburan, akan terjadi pertukaran gen pada rahim wanita hamil. Gen ini merupakan aspek pendukung kehidupan yang terdapat pada setiap kromosom dari inti sel sperma dan sel telur.

Sel telur akan bertemu dengan sperma di tuba falopi. Pertemuan antara sel telur dan sel sperma terjadi setelah sel telur dilepaskan oleh rahim pada usia kehamilan 3 minggu. Pertemuan antara sel telur dan sel sperma ini disebut dengan pembuahan.

Pembuahan diawali dengan masuknya bagian kepala dari sel sperma ke dalam sel telur dengan meninggalkan ekornya, kemudia terjadilah peleburan inti dari masing-masing sel. Setelah inti sel bergabung, maka sel akan mengalami proses pembelahan. Mula-mula sel akan membelah menjadi dua kemudian empat dan seterusnya, sehingga seluruh ruangan sel telur penuh dengan hasil pembelahan sel.

Sel telur yang telah mengalami penggabungan inti kemudian menggelinding di sepanjang saluran telur menuju rahim. Sel telur tersebut kemudian menanamkan diri pada dinding rahim. Selama perjalanan menuju lapisan dalam dinding rahim, sel telur mendapat asupan nutrisi dari sitoplasma sel telur dan dari korona radiata. Sel telur yang telah menempel pada dinding rahim ukurannya sangat kecil yaitu 0,15-0,30 mm. Namun, sel telur tersebut akan terus berkembang sampai akhirnya berbentuk embrio.

Embrio ini kemudian berkembang dalam rahim wanita hamil. Tahap perkembangan embrio dimulai dari pembentukan organ paling dalam, otak dan struktur luar tubuh. Masuk minggu ketiga belas, embrio sudah bisa disebut janin karena organ-organ telah lengkap terbentuk. Perkembangan janin dalam rahim wanita hamil tidak dapat dipisahkan dari cairan amnion (air ketuban), tali pusat (funikuli) dan plasenta.

Perkembangan janin erat hubungannya dengan plasenta. Karena plasenta memiliki peran mengeluarkan hormon yang bermanfaat untuk mempertahankan kehamilan dan perkembangan janin dalam rahim wanita hamil. Air ketuban juga memiliki peran yang penting terhadap perkembangan janin, karena air ketuban memberikan gerak bebas janin dalam rahim dan melindungi janin dari berbagai gerakan serta tekanan yang membahayakan janin. Sedangkan tali pusat berfungsi mengalirkan nutrisi dari ibu menuju janin.

Perkembangan sel telur sampai akhirnya berkembang menjadi janin merupakan hal yang menakjubkan. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dipengaruhi oleh kesehatan ibu hamil, kesehatan janin dan asupan nutrisi dari plasenta. Janin yang tumbuh dalam rahim wanita hamil akan terus mengalami penyempurnaan bentuk dan fungsi organ-organ tubuhnya. Besar dan berat badan janin pun akan terus meningkat seiiring bertambahnya usia kehamilan. Janin pun bisa bereaksi terhadap cahaya, sentuhan, serta suara yang berasal dari luar.

Sumber: kehamilan.org