Pernahkah si Kecil mengalami muntah-muntah yang disertai buang air besar berulang kali, Bu? Jika ya, itu tandanya ia sedang menderita muntaber atau muntah berak. Muntaber pada anak tentu akan membuat orangtua khawatir. Di usianya yang masih menginjak usia 1 hingga 3 tahun, daya tahan tubuh si Kecil memang masih lemah. Asupan makanan serta kebersihan lingkungan di sekitarnya turut memberikan andil dalam penyebaran penyakit ini. Lalu, apakah penyebab muntaber tersebut? Bagaimana ciri-ciri dan cara mengobati muntaber?

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Penyebab Muntaber pada Anak

Muntaber terjadi karena adanya peradangan usus yang disebabkan oleh:

  • Bakteri: bakteri penyebab muntaber antara lain Salmonella dan E. coli.
  • Virus: norovirus dan rotavirus adalah jenis virus yang sering menyebabkan anak-anak mengalami muntaber.
  • Parasit lain (misalnya jamur): contohnya saja Entamoeba dan Giardia
  • Keracunan makanan/minuman. Pengolahan makanan atau minuman yang tidak bersih akan mengandung kuman yang kemudian memicu si Kecil terserang muntaber.

Peradangan usus terjadi saat si Kecil mengonsumsi makanan atau air yang telah tercemar kotoran, karena biasanya mikroorganisme penyebab penyakit ini menyebar melalui kotoran. Di samping dari makanan, muntaber juga dapat menular melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, khususnya jika sanitasi dan kondisi lingkungan kurang terjaga kebersihannya. Pada kasus yang sangat langka, si Kecil juga bisa mengalami muntaber akibat efek samping dari obat-obatan tertentu.

Apa Saja Gejalanya?

Setelah mengetahui penyebab muntaber, Ibu juga harus tahu apa saja gejala yang akan dialami oleh si Kecil:

  • Buang air besar ditandai dengan tinja yang lembek sampai cair dan terkadang mengandung darah atau lendir.
  • Demam
  • Nyeri perut
  • Nafsu makan menurun

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus dan berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Hal yang harus diwaspadai adalah jika si Kecil mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, karena cairan keluar dari dua jalur, yaitu muntah dan BAB.

Artikel Sejenis

Cegah Anak Mengalami Dehidrasi

Bagaimana Ibu dapat menggantikan cairan yang hilang saat si Kecil mengalami muntaber? Jika si Kecil masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI yang mengandung cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk mencegah dehidrasi. Jika si Kecil mendapatkan susu bubuk, coba ganti dengan susu bubuk yang rendah atau bebas laktosa karena laktosa dapat memperburuk diare. Namun tentu saja Ibu sebaiknya mengkonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Dokter mungkin juga akan memberikan cairan rehidrasi oral (CRO). Untuk batita dan balita, berikan CRO yang memiliki kandungan garam, gula, kalium, dan zat gizi lain untuk membantu menggantikan kehilangan elektrolit tubuh. Untuk anak usia >1 tahun juga bisa diberikan air kaldu yang kaya garam dan mineral.

CRO aman diberikan pada bayi dan anak-anak. Obat ini tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan dengan air atau cairan siap minum. Ibu juga bisa membuat CRO sendiri yang terdiri dari campuran bahan-bahan berikut:

  • 1 sendok teh gula pasir
  • ¼ sendok teh garam dapur
  • 1 gelas (200 ml) air matang

Coba berikan CRO sedikit-sedikit tetapi sering, misalnya 1 sendok teh setiap menit. Jika frekuensi muntahnya sering, maka berikan 1 sendok teh CRO setiap beberapa menit. Setelah muntahnya berhenti, berikan lebih banyak CRO dan tambahkan kuah kaldu.

Baca Juga: Pemenang Kuis "Ibu Perlu Tahu" Frisian Flag Periode Terakhir

Perhatikan Asupan Makanannya

Meskipun diare, ibu tidak boleh menghentikan asupan makanan kepada si Kecil. Namun tawarkan makanan kurang lebih 6 jam setelah muntahnya berhenti. Berikan porsi kecil terlebih dulu dan jangan paksa si Kecil untuk makan. Setelah muntah-muntah mungkin nafsu makannya belum kembali dan si Kecil belum merasa terlalu lapar.   

Selain itu, Ibu juga perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman saat muntaber, seperti:

  • Berikan minuman hangat sebanyak setengah cangkir setiap 15 menit untuk mengganti cairannya. Beberapa minuman yang dianjurkan saat si Kecil mengalami muntaber adalah air putih dan teh.
  • Hindari memberikan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak, seperti es krim, puding, dan makanan-makanan yang digoreng.
  • Ada baiknya juga jika si Kecil menghindari produk olahan susu selama 3-7 hari.
  • Berikan makanan rendah serat, seperti roti, bubur nasi, pisang, kentang rebus, ayam, dan wortel.
  • Berikan buah apel dan buah lain yang tinggi pektin (serat larut) untuk membantu melawan diare.
  • Hindari buah yang asam, seperti jeruk dan lemon.
  • Hindari sayuran tinggi serat, seperti kangkung, sawi, dan kol.

Cara Mencegah Muntaber

Bagaimana Ibu dapat mencegah muntaber pada anak? Kebanyakan infeksi yang menyebabkan diare dikarenakan virus di dalam tinja. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan pada penyebab muntaber dengan cara sebagai berikut:

  • Buanglah popok kotor dengan benar di tempat sampah yang tertutup.
  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap kali setelah mengganti popok atau setiap sehabis dari kamar mandi.
  • Pastikan si Kecil selalu mencuci tangannya, terutama setiap sehabis dari kamar mandi.
  • Mencuci tangan sebelum memasak dan makan.
  • Mencuci bahan makanan dengan air mengalir dan memasaknya hingga matang.
  • Menjaga kebersihan kamar mandi dengan cara rutin membersihkan kamar mandi setidaknya seminggu sekali, selalu menutup kloset saat mengguyur, dan menutup pintu kamar mandi.

Jadi, sudah tahu kan, Bu, apa penyebab muntaber dan cara mengobati muntaber pada anak? Pada intinya, sangat penting untuk menjaga kebersihan agar si Kecil tidak mudah terserang penyakit. Jangan pernah malas mencuci tangan, karena tangan adalah sumber pembawa penyakit! Jika kondisi si Kecil tak kunjung membaik, tentu saja Ibu sebaiknya segera membawanya ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga artikel ini dapat menjawab pertanyaan Ibu dan sehat selalu untuk si Kecil!

Jika Ibu memiliki pertanyaan seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak, ibu dapat bertanya langsung ke pakar kami melalui fitur Tanya Pakar. Namun untuk menggunakan fitur tersebut, ibu perlu melakukan registrasi terlebih dahulu ya, Bu. Selamat mencoba.

Sumber:

Alodokter

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.